Siapa yang tak kenal tanaman Jagung?! Tanaman ini
termasuk salah satu bahan makanan pokok masyarakat Indonesia yang kurang begitu
diminati, selain gaplek dan sagu tentunya. Padahal secara kandungan gizi jagung
memiliki komposisi zat-zat makanan yang lebih komplet daripada beras. Selain
sebagai sumber utama karbohidrat, bahan pangan pokok penduduk asli Madura Jawa
Timur ini juga mengandung zat gizi lain seperti: Energi (150,00kal), Protein
(1,600g), Lemak (0,60g), Karbohidrat (11,40g), Kalsium (2,00mg), Fosfor
(47,00mg), Serat (0,40g), Besi (0,30mg), Vit A (30,00 RE), Vit B1 (0.07mg), Vit
B2 (0,04mg), Vit C (3,00mg), Niacin0,(60mg).
Dengan berbagai kandungan zat yang dimiliki jagung
tersebut, tak mengherankan bila jagung juga dikenal sebagai bahan pangan yang
cukup berkhasiat antara lain sebagai pembangun otot dan tulang, baik untuk otak
dan sistem syaraf, mencegah konstipasi, menurunkan risiko kanker dan jantung,
mencegah gigi berlubang, serta minyaknya dapat menurunkan kolesterol darah.
Proses pembuatan nasi jagung sangatlah mudah. Jagung
kering ditumbuk atau di selep dengan kualitas kasar (tidak sampai seperti
tepung) dengan tujuan untuk menghilangkan kulit luar dari jagung. Kemudian tepung
jagung di siram dan di kusus hingga setengah matang atau karon. Jika ingin
langsung memasaknya, maka cukup disiram dan di kukus lagi, maka akan siap
disajikan. Namun jika ingin dimasak pada kesempatan yang berbeda, karon jagung
tadi cukup dikeringkan hingga benar-benar kering.
Sedangkan nasi jagung yang akan di edarkan atau
dipasarkan dalam kondisi masih mentah harus benar-benar kering untuk menjaga
kualitas ketahanan. Jika sudah benar-benar kering, proses berikutnya adalah
pengepakan sesuai dengan takaran dan pastikan bahwa plastic pembungkus
benar-benar rapat. Proses ini bisa dilakukan dengan mesin sebagaimana pada
umumnya dan tentunya jangan lupa di kasih tanggal kadaluarsa. Nasi jagung
mentah siap edar.
Proses pematangan kembali tidaklah susah, cukup di
siram dengan air mendidih, diamkan sejenak kemudian kukus bebeapa menit, maka
nasi jagung siap disandingkan dengan iwak peyek.
Masalah
Bagi pengusaha besar dengan modal cukup serta jaringan
kuat tidak susah untuk bisa mendatangkan jagung dalam jumlah banyak dan
menimbunnya sebagai bahan baku dikala musim jagung usai. Namun jika bagi
pengusaha kecil (home industry) menjadi sebuah kendala tatkala bahan
baku susah dicari dan kalaupun ada, harganya tinggi.
Permasalahan lain muncul bagi usaha kecil adalah bidang
pemasaran. Kebanyakan produk yang dihasilkan hanya mampu diedarkan pada pasar
regional saja, sedangkan untuk menggunakan jasa distributor dan supplier
biayanya lebih tinggi, sehingga produk usaha home industry sulit
berkembang cepat.
Pemecahan
Pada permasalahan pertama, harus ada lembaga baik itu
Bulog atau koperasi-koperasi petani yang menjembatani ketersediaan bahan baku
mengingat jagung termasuk bahan makanan pokok. Sedangkan cara terburuknya
adalah melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum
perdana khusus bagi petani jagung untuk menyetok bahan baku.
Pada permasalahan kedua, berusaha bisa masuk atau
dijual di raksasa minimarket waralaba. Selain itu, sosialisasi atau promosi
melalui media masa baik cetak maupun online harus terus diperhatikan, bahkan saat
ini pemasaran melalui media online mulai diperhitungkan sebab memberi kemudahan.
Permodalan
Untuk mengawali usaha ini sebenarnya tidak diperlukan
modal yang terlalu banyak. Terlebih ketika sudah benar-benar berjalan dan
stabil. Untuk mengembangkannya saat ini marak dilakukan IPO. IPO yang selama
ini di dengar hanya dilakukan oleh perusahaan besar, sebenarnya juga bisa
dilakukan oleh para pelaku UKM, tentunya dengan komitmen yang kuat dan
manajemen yang baik.
Hal Yang Perlu di Perhatikan
Dalam usaha makanan, sebelum melakukan memproduksi tentu harus dilakukan
uji coba. Setelah uji coba dirasa sukses, jangan lupa untuk di uji di
laboratorium BPOM dan untuk mendapatkan ijin edar dan label HALAL dari MUI.
Setelah berjalan, jangan lupa mengurus perizinan lingkungan dan lainnya yang
diperlukan.
Modal
Nomor
|
Uraian
|
Unit
|
Harga
|
1
|
Mesin selep
|
1
|
3.000.000
|
2
|
Dandang ukuran 10kg
|
2
|
340.000
|
3
|
Mesin pres manual
|
1
|
300.000
|
4
|
Kompor Gas design kusus
|
2
|
1.000.000
|
5
|
Tabung gas LPG ukuran 3kg
|
2
|
200.000
|
6
|
Tempat pengeringan 100x60 cm
|
20
|
500.000
|
7
|
Jagung @ Rp 2.500 /kg
|
1,25 ton
|
3.000.000
|
8
|
Plastic pembungkus (sudah di cetak
sablon)
|
5 bks
|
100.000
|
9
|
Isi Gas LPG @3kg
|
10 isi
|
130.000
|
Total
|
8.570.000
|
||
Saving money 20%
|
1.714.000
|
||
Total Keseluruhan
|
10.284.000
|
Produksi dan Hasil
No
|
Uraian
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
Produksi /hari
|
50 kg
|
|
2
|
Produksi /bulan (25 hari)
|
1,25 ton
|
|
3
|
Hasil produksi /hari
|
100 bungkus
|
500 gram / bungkus
|
4
|
Hasil produksi /bulan
|
2500 bungkus
|
|
5
|
Harga jual pabrik /bungkus
|
Rp 2500
|
|
6
|
Harga jual umum
|
Rp 3000
|
|
7
|
Estimasi pendapatan kotor/bulan
|
6.250.000
|
|
8
|
Estimasi belanja bahan baku/bulan
|
3.230.000
|
(debet)
|
9
|
Estimasi pendapatan /bulan
|
3.020.000
|
|
10
|
Shodaqoh 5% (-)
|
150.000
|
(debet)
|
11
|
Antisipasi Resiko 5%
|
150.000
|
(debet)
|
12
|
Estimasi Total Pendapatan Bersih/bulan
|
2.720.000
|
Dari pendapatan bersih perbulan 2.720.000, dapat disisihkan pendapatan
sebesar 720.000 selama 15 bulan guna mengembalikan modal awal.
Kapan Akan Memulai?
Pertanyaan yang sangat pelik untuk dijawab, namun ada tekat kuat untuk
bisa menjalankan usaha jenis ini dalam waktu dekat.
Wallahua'lam bishowab
0 comments:
Post a Comment